Sabtu, 18 Februari 2012

Seperti Kunang-Kunang Dan Bintang Yang Mencintai Malam

Aku dan engkau, seperti kunang-kunang dan bintang yang mencintai malam. Ribuan jarak dari hatimu, dengan sayapku yang rapuh, setiap helaan nafas aku berusaha mencari cintamu. Pada setiap dingin malam yang menghujam sunyiku. Pada setiap gelap malam yang menghalangi pandanganku dari adamu. Tapi engkau tetap tak terjangkau pelukku.

Jika telah  kutitipkan semua cintaku pada desir angin malam yang menyapa, berharap agar bermuara menuju hatimu, adakah ia benar-benar sampai padamu? Atau aku tetaplah kunang-kunang yang terus memujamu, dan engkau tetaplah bintang yang tak akan pernah terpeluk olehku?

Mungkin selamanya akan tetap begitu. 
Aku dan engkau, seperti kunang-kunang dan bintang yang mencintai malam.
Hanya begitu..

Minggu, 12 Februari 2012

Senja Belum Hujan

di tepian senja yang berarak mendung menggantung
hujan tak juga jatuh

mungkin, awan tak memiliki banyak alasan untuk bersedih
hingga harus meneteskan hujan

tapi...

saat senja terus beranjak menghampiri malam
resahku telah bertumpuk menghadirkan ngilu 
perlahan menyayat nadi

senja ini, hujan belum juga turun
sepenjuru bumi merindukan basah
tapi kedua mataku telah basah
air mata...

Rabu, 08 Februari 2012

Hujan Dan Teduh


Untukmu, aku telah menyimpan sebentuk cinta berbalut harapan di ruang hati. Hati-hati meletakkannya di sana berdesakan dengan keraguan. 

Begitu banyak sekat diantara kita. Dan setiap tanganku yang terulur ingin mendekapmu selalu kembali melunglai sia-sia. Mungkin memang tak pernah ada takdir yang akan menyatukan kita. Masing-masing berjalan tanpa ada ujung yang mempertemukan. Meski dalam diam aku tak lelah menatapmu dengan cinta yang terus meneteskan rindu.

Kita. Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Mereka ditakdirkan bertemu, tapi hanya mampu saling menatap, tanpa bisa menyentuh, tanpa bisa bersama. Masing-masing menikmati perjalanannya sendiri. Seperti cinta kita. Hanya bisa menikmatinya dalam dingin dan sepi, sendiri...