Kamis, 21 Juni 2012

Kehadiran

Setiap kita dihadirkan untuk suatu alasan
Pun, dari suatu alasan

Dalam hidup, apakah setiap mereka yang hadir di kehidupan kita butuh alasan? Jika tidak, lalu mengapa terkadang ada saja yang tiba-tiba hadir? Tanpa permisi. Tanpa pertanda. Seolah mereka ada begitu saja tanpa alasan. Tetiba telah ada di dekat kita, dalam hidup kita. Kadang hanya sepintas lewat, tapi ada juga yang hadir dalam waktu yang lama, bahkan ada yang tak juga pergi. Mungkinkah kehadiran mereka tidak dari alasan apapun, tapi mereka hadir untuk suatu alasan. Sementara dia yang hadir tiba-tiba itu mulai menjalani takdirnya, kita masih terus mengolahnya. Dengan tanya yang melompat-lompat di pikiran, juga dengan bermacam perasaan yang berkecamuk di ruang hati.

Dan di detik ini, aku tidak tahu. Belum tahu. Untuk apa engkau tiba-tiba hadir. Tepatnya hadir kembali. Setelah semua kuanggap usai. Setelah semua kurelakan. Setelah kini aku baik-baik saja dengan ketiadaanmu. Setelah aku merasa tak ada lagi alasan untukmu hadir dalam hidupku.

Lalu untuk apa kehadiranmu?

Jika yang ditakdirkannya adalah yang terbaik, apapun alasan kehadiranmu pasti juga baik. Semoga aku mampu menemukan alasan yang kan menjadikan hidup lebih bermakna, dan bukan alasan yang menjauhkan dari kenyataan, yang justru menjadi tabir dari kebenaran. Semoga.
---


Note : Pagi, dan mencoba memaknai sebuah kehadiran.

Selasa, 19 Juni 2012

Senyum

bila senyum adalah goresan warna-warni yang berlarian menuju mata
senyummu adalah indah lukisan yang terpindai darinya 
mengendap perlahan, diiringi nafas, kemudian diam di ingatan
rindu menjadikannya semakin jelas tergambar
di detik yang menggunungkan cinta, kerinduan justru menghadirkan ngilu
kemudian bersama waktu yang entah kapan berakhirnya
engkau berubah menjadi rasa kehilangan yang menghujam di jantungku

lalu, kemana aku harus mencarimu?

atau, hanya menanti jawaban sang waktu?
---