Kamis, 19 Juli 2012

Jauh


Kau tahu, sayangku... 
Saat jarak menyembunyikanmu dari mataku, jauh, waktu yang mengiringi seolah berubah menjadi pisau. 
Menyayat hati berkali-kali. Dengan sabar aku mengobatinya, membalutnya. 
Tapi terkadang nyeri yang terasa tak sanggup kutanggung sendiri. 
Dia mendesak, berlari menuju kepala, menciptakan mendung di sana. 
Terus menebal tanpa bisa kutahan lagi. Memberat, dan akhirnya menjelma air mata. Jatuh perlahan, mengelus lembut kedua pipi.

Kau tahu?