akulah rindu, dan kau pintu yang kutuju
ditemani waktu aku terus berdiri di depanmu
mengetuk, menunggu
sungai kecil di pipiku tak lagi mengalir
ketakperdulianmu membuatnya mengering
akulah rindu, dan kau pintu yang kutuju
dengan sisa nafas kuteriakkan cintaku
agar suaranya mampu menyentuh hatimu
dari hari ke hari suaranya meletih tak berdaya
dan kau tetap terkunci bersama diammu
padahal aku begitu ingin pulang
kepelukanmu, merebahkankan segala tenang
bagus :)
BalasHapusdanke, princess :)
Hapus