Sabtu, 07 Januari 2012

Letih

akulah rindu, dan kau pintu yang kutuju
ditemani waktu aku terus berdiri di depanmu
mengetuk, menunggu
sungai kecil di pipiku tak lagi mengalir
ketakperdulianmu membuatnya mengering

akulah rindu, dan kau pintu yang kutuju
dengan sisa nafas kuteriakkan cintaku
agar suaranya mampu menyentuh hatimu
dari hari ke hari suaranya meletih tak berdaya
dan kau tetap terkunci bersama diammu

padahal aku begitu ingin pulang 
kepelukanmu, merebahkankan segala tenang




2 komentar: