Selasa, 10 April 2012

Jatuh (Cinta)

Mengapa disebut "jatuh" cinta? Mengapa jatuh, bukan kata yang lain. Melayang atau terbang barangkali. Mengapa jatuh, yang biasanya selalu diiringi rasa "sakit". Meski sakit tak selalu identik dengan sesuatu yang buruk. Sakit pun Tuhan berikan agar kita bisa belajar banyak dalam kehidupan ini. Begitu aku selalu meyakini.

Saat kau mulai jatuh cinta dan mencintai, salah satu konsekuensi yang akan kau tanggung adalah rasa sakit. Tak ada yang menginginkan rasa sakit, tapi itulah yang harus kau terima. Kau tak akan mampu mengelaknya, pecinta sejati harus berani menanggungnya. Menikmati dan kemudian memaknai rasa sakit itu.

Sakit yang kau rasakan bukan hanya disebabkan hati yang patah karena ditinggalkan, dikhianati, jatuh cinta bertepuk sebelah tangan, mencintai orang yang salah, dan seterusnya. Bahkan saat kau merindukan dia yang kau cintai, sakit itu bisa kau rasakan. Sakit, lebam dihantam rindu di setiap detiknya, ngilu di sekujur hati. Seperti yang kurasakan malam ini. Padanya.

Yah, mungkin itu kenapa mereka menyebutnya "jatuh" cinta. Saat kau terjatuh dalam cinta, mencintai, "sakit" itu akan mengiringi.

Note :
Dear... Merindumu tak pernah sesakit ini. Kau rasa-kah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar