Untukmu, aku telah menyimpan sebentuk cinta berbalut harapan di ruang hati. Hati-hati meletakkannya di sana berdesakan dengan keraguan.
Begitu banyak sekat diantara kita. Dan setiap tanganku yang terulur ingin mendekapmu selalu kembali melunglai sia-sia. Mungkin memang tak pernah ada takdir yang akan menyatukan kita. Masing-masing berjalan tanpa ada ujung yang mempertemukan. Meski dalam diam aku tak lelah menatapmu dengan cinta yang terus meneteskan rindu.
Kita. Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Mereka ditakdirkan bertemu, tapi hanya mampu saling menatap, tanpa bisa menyentuh, tanpa bisa bersama. Masing-masing menikmati perjalanannya sendiri. Seperti cinta kita. Hanya bisa menikmatinya dalam dingin dan sepi, sendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar