Rabu, 07 Desember 2011

(Masih) Mencintaimu

Mencintaimu itu menyejukkan, serupa tetes hujan yang pertama kali jatuh setelah kemarau panjang. Mencintaimu itu menenangkan, serupa hangat matahari yang memeluk tubuh yang dingin dihampiri pagi. Mencintaimu itu menyenangkan, serupa gadis kecil yang berlari-lari di taman bunga mengejar kupu-kupu. Mencintaimu itu kepastian, sepasti detak jantungku yang berdetak memberi tanda kehidupan. Kau lihat, semestapun sepertinya sepakat denganku, cintaku padamu menggenapkan apa yang kosong di diriku. Membuatku kembali utuh, dipenuhi kebahagiaan.

Sejatinya, kita, dua jiwa yang saling membutuhkan, dua hati yang saling merindukan, dua harapan yang memiliki satu tujuan. Padamu, kutemukan asmara, sesuatu yang pernah hilang. Di hadapanmu aku pasrah tersimpuh, dihujani tatapan matamu yang serupa panah-panah cinta. Membiarkan panah-panah itu menghujam jantung dan jiwaku, dan pada akhirnya justru membangkitkan keinginanku untuk memilikimu.

Maka, di setiap hening malam aku memanjatkan doa kepada-Nya Sang Maha Pengabul Segala. Bahkan segala yang tak mungkin. Agar Dia mempersatukan nama kita di satu lingkaran yang dipenuhi cinta. Lingkaran yang hanya cukup untuk kita berdua dan bahagia kita. Aku tahu, terkadang Dia tak memberi apa yang kita pinta, tapi aku tak akan berhenti berdoa. Dengan seluruh air mataku aku akan memohon. Dia akan mengerti, memahami keinginanku. Mungkin yang akan diberikan-Nya tak sesuai harapanku, tapi Dia lebih tahu apa yang terbaik untukku, untukmu, untuk kita. Apapun yang dikehendaki-Nya, dengan segenap cintaku padamu aku akan mengikhlaskannya.
--
Aku perempuan yang sedang jatuh cinta. Malam ini kembali kuselipkan namamu di dalam bait-bait doaku yang basah air mata. Akankah Dia memenuhi apa yang kupinta...
--
Note :
Menyusuri kenangan, bertahun lalu, saat pertama jatuh dan mencinta, padamu... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar