Lalu disana. Ada kemeja biru yang kau pakai kemarin saat pulang. Aku sengaja tak mencucinya. Tetap tergantung di belakang pintu kamar kita. Ada alasan khusus mengapa aku tak segera mencucinya. Bukan karena malas atau sejenisnya. Itu karena aku tak ingin baumu yang melekat di sepanjang kainnya tak hilang atau berubah menjadi wangi sabun cuci. Alasan yang bodoh bukan ?
Terserah apa yang kau pikirkan. Tapi aku begitu suka baumu. Aku menciptakan ritual sebelum tidur : menciumi kemejamu. Bau tubuhmu yang melekat seolah kembali menyeret ingatanku padamu. Tentang semuanya yang ada di dirimu. Memang tak bisa menghapus seluruh kerinduanku. Tapi itu cukup. Terkadang aku bahkan memakainya. Baumu begitu dekat, seolah kau juga tidur di sampingku. Memelukku. Yah, bau tubuhmu yang masih menempel di kemejamu menjadi semacam pelukan. Pelukan yang menenangkan, disaat jarak dan waktu memaksaku menepi di kesunyian dan kerinduan.
Kamu tak keberatan bukan?
Seperti di dialog film Jerry Maguire "You complete me". Begitulah kamu. Melengkapi hidupku. Jauh darimu ada yang hilang. Membekukan baumu di ingatanku memang tak mampu menggantikan kehadiranmu yang sejatinya. Tapi untuk sekarang ini, tak banyak yang bisa aku lakukan. Baumu yang kau tinggalkan lebih dari cukup untuk memelukku.
Kenyataan bahwa aku mencintaimu.
Mungkin kali ini bau tubuhmu yang kurasakan tengah memelukku. Tapi akan ada hari, saat kamu kembali, aku benar-benar memeluk tubuh hangatmu. Berlama-lama dalam dekapanmu. Saat itu tiba, aku tak akan melepaskanmu.
Aku kangen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar