Sabtu, 15 Oktober 2011

Padamu : (5) Derai Pagi

di antara kilau embun itu
kau memantul perlahan
kenangan ternyata tak mampu bersembunyi
dari hangat matahari di sela dedaunan

setelah langkahmu menjauh
kesedihan diam-diam melebur dalam banyak hal
pada dingin pagi tanpa hangat bisikan
juga di balik kedua mata

betapa sunyinya
bahkan detak jantungkupun tak terdengar
angin terus meniupkan sepi perlahan
dari bagian bumi yang entah ke pucuk-pucuk ilalang

sejurus cahaya matahari menjatuhkan bayang-bayang
juga kesendirian milik diri
satu jatuh tepat di tengah jantung
kemudian bening tergelincir di kedua pipi
---

dear, need you...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar