Kamis, 26 Mei 2011

Menangis

Mengapa begitu mudah menangis. Tak pernah menemukan jawaban pasti. Mungkin air mata begitu mencintai pipi. Hingga sering kali ia menemuinya. Berlama-lama disana.

Tapi tak mengapa. Menangis bukan sesuatu yang buruk. Air mata justru membuat suasana lebih dingin. Lebih sejuk. Lebih jernih. Hingga aku bisa memandang segala sesuatunya lebih jernih pula. Hanya pintaku, jangan keras-keras jika engkau ingin menyekanya. Aku takut terluka.

Pernah. Diam-diam kaupun menangis. Mungkin kau tak tega melihatku menangis. Jangan malu. Air matamu dan air mataku akan bersatu. Bersama menyirami cinta kita. Dan kembali mewangi saat kesedihan membuatnya layu.

Tahukah kau. Menangis itu tanda cinta. Selama ada air mata, selama itu pula ada cinta. Aku menangisimu karena aku mencintaimu. Tanpa air mata aku yakin cinta telah pergi. Tempatnya digantikan ketidakperdulian.

Hingga sekarang, berember-ember air mata terus ku tampung. Kadang dalam diam. Entah sudah berapa banyak. Dan mataku masih terus menetes basah. Kusimpan di setiap sudut malam. Semoga saja masih banyak tempat tersisa. Karena cintaku, masih ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar