Sabtu, 12 November 2011

Biru

diantara kau dan langit, 
aku adalah hujan, 
yang senantiasa luruh dalam ribuan kerinduan

barangkali malam adalah tempat untukku,
menyembunyikan segala gerimis,
dari tatapan matamu yang serasa candu

cinta membuatku mampu menangkap bayanganmu,
di antara basah dedaunan,
yang tabah memeluk dingin angin malam

kesedihan telah menggigit kata-kata hingga tak berdaya,
tinggal sepiku yang kelu, biru, bisu,
mengalirkan perihnya dalam tetes air mata

tapi keabadian ternyata masih ada,
saat kuingat kedua lenganmu  yang mendekap hangat tubuhku,
erat tanpa jeda

kau semesra puisi-puisi cinta,
yang kusembunyikan lewat sentuhan-sentuhan kita,
kemudian abadi dalam ingatan

yang kumengerti hanya mencintaimu,
luka akan kunikmati,
sepi akan kujalani

kebahagiaan hanyalah tujuan,
dan kita terkadang hanya tak mampu,
menemukan jalan pulang
---

  dear, aku kangen...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar