Aku tahu. Meski jarak membentang di antara kita, kau juga turut mengamininya. Juga sambil memejamkan mata. Dan sedikit senyum terukir di ujung bibirmu. Senyum yang selalu membuatku jatuh dan mencinta.
Pagi ini aku (kembali) melantunkan doa untukmu. Untuk jalan bebatuan dan berliku yang terkadang kutemukan saat ingin memelukmu. Untuk debu-debu dan kabut yang seringkali menghadirkan gerimis di mataku.
Untuk cahaya yang kadang mulai meredup, agar kembali terang jalanku saat ada disampingmu. Untuk Lorong yang kadang begitu gelap, agar aku mampu melihatmu dengan hatiku. Untuk kecupan yang kadang terasa dingin, agar kembali menghangat mengaliri seluruh nadiku.
Untuk semua pertanyaan-pertanyaan yang kadang membuatku ragu. Tersesat. Terhempas berulang kali dalam kesalahan yang sama. Kuharap tanya berubah menjadi kata pasti. Agar semakin tegar aku berdiri di sampingmu. Menyandarkan kepala di bahumu. Dengan hati damai. Sedamai pagi ini.
Aku tahu pasti Dia mendengarkan doaku. Akan mengabulkan pintaku.
Pagi ini aku (kembali) melantunkan doa untukmu. Keluarlah dan hirup wangi pagi ini. Kau pasti akan menemukan ketulusan doaku diantara udara pagi yang kau hirup. Rasakan cintaku. Aku menyelipkannya diantara bait-bait doa itu.
Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar