Semut
Semut itu binatang paling romantis, meski mereka tak pernah mengungkapkannya dalam kata. Di setiap pertemuan, mereka tak pernah melewatkan sentuhan, juga kecupan. Sentuhan dan kecupan sepertinya sudah menjadi bahasa mereka. Bahasa tubuh mereka. Mungkin itu cara mereka mengatakan "I love you". Dengan menyentuh. Dengan mengecup. Dan mereka tak pernah bosan melakukannya. Mereka tak memerlukan kata-kata. Cukup sentuhan. Cukup kecupan.
Dan kamu, persis seperti semut-semut itu. Tak pernah kamu lewatkan setiap pertemuan tanpa sentuhan dan kecupan. Aku bisa merasakannya, itu caramu mengekspresikan cinta. Cinta yang mengalir dari lubuk hatimu. Cinta yang kau wakilkan pada sentuhan dan kecupan. Meski tanpa kata-kata cinta. Hanya sesekali kamu menjawab saat aku bilang I love you : "Me too". Hanya itu. Tapi itu sudah mewakili isi hatimu. Kamu juga mencintaiku.
Kamu yang pendiam. Dan aku yang ekspresif. Begitu genit membagi kata sayang. Hampir semua yang aku rasakan aku ungkapkan dalam kata-kata. Aku sampaikan. Dua sifat yang bertolak belakang sebenarnya. Tapi beginilah kita : saling jatuh cinta. Mungkin kita berbeda. Tapi kita melengkapi. Kamu persis semut yang mengekspresikan cinta bukan dengan kata, dan aku akan menterjemahkannya dengan berjuta kata cinta yang aku mampu. Membisikkannya. Langsung menuju hatimu. Kamu tak bosan kan?
Beginilah kita. Saling melengkapi. Sentuhanmu, kecupanmu, dan berjuta kata cintaku. I love you, really.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar