Seperti dalam mimpi-mimpiku selama ini
Kekasih, jemputlah aku
Kekasih, sambutlah aku
Aku akan menceritakan kerinduanku dengan kata-kata biasa
Dan kau cukup tersenyum memahami deritaku
Lalu kuletakkan kepalaku yang penat di haribaanmu yang hangat
Kekasih, tetaplah di sisiku
Kekasih, tataplah mataku
Tapi seperti biasa sekian banyak yang ingin kukatakan tak terkatakan
Sekian banyak yang ingin kuadukan diambil alih oleh airmataku
Kekasih, dengarlah dadaku
Kekasih, bacalah airmataku
Malam ini belum juga seperti mimpi-mimpiku selama ini
Malam ini lagi lagi kau biarkan sepi mewakilimu...
---
ditulis dengan begitu indah oleh KH Mustofa Bisri
Sepi itu terkadang seperti air. Awalnya hanya beriak. Kemudian mengombak. Lalu berubah menjadi gelombang pasang. Dan tanpa kau sadari telah menyeretmu dengan kencang. Saat itu terjadi, yang aku inginkan hanya bertahan. Karena betapapun tinggi gelombang menerjang, pada akhirnya akan kembali tenang. Semoga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar