yang tak pernah lalu meski mentari dan gemintang terus berganti menghias angkasa
kamu, rindu di setiap nafas
yang tak henti kuhela kemudian melarut lekat mendarah tak mampu terlepas
kamu, damba tanpa kata berhenti
yang menghadirkan ribuan mimpi kemudian perlahan menjelma menjadi puisi
kamu, cinta penghuni jejantung
yang memberi warna jiwa menjadikanya merona berpelangi tanpa ada ujung
kamu, aku mencintaimu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar