Selasa, 28 Juni 2011

Pada Suatu Ketika


Pada suatu ketika...

Aku menjelma menjadi hujan. Dan kau adalah tanah tempatku terjatuh. Terkadang aku menetes lembut, dan kau bersiap menyambutku dengan segala hangatmu. Dengan terbuka. Tanpa alasan. Hanya menerima. Sepenuh hati. Terkadang tubuhku yang serupa jarum begitu deras menghujamimu. Menjatuhi dengan keras. Sementara kau tetap terbuka dan menerima. Tak ada keluh terucap. Tak ada suara. Kata yang kau miliki hanya senyum. Bahasa tubuhmu tetap memeluk. Membiarkan setiap tetes tajam yang terjatuh meresap. Hilang. Berlalu.

Cintakah yang membuatmu menerimaku apa adanya ? Bahkan saat aku menetes deras serupa jarum-jarum yang berlari ke tubuhmu ? Tak ada jawaban. Kau hanya lebih erat memelukku. Mengecupi dinginku. Dan itu cukup menjadi jawaban pertanyaanku.

Setelah tahun yang berlari. Kau tetap menjadi tanah yang menopangku. Dan aku tetap menjadi hujan yang terus jatuh padamu. Begitu, hingga kini.

Pada suatu ketika. Aku menjelma menjadi hujan, dan kau adalah tanah tempatku terjatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar