Aku juga selalu percaya bahwa warna hati kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Kita yang memegang kendali sepenuhnya atas warna hati kita. Kita sendiri decision maker-nya. Yang memutuskan apa warna hati yang kita ingini. Mungkin seseorang membuat hati kita membenci karena perbuatannya, tapi kita tetap bisa memutuskan sendiri apakah hati kita akan turut menghitam atau sebaliknya menjadikannya merah jambu dengan mema'afkan dan tetap mencintai agar tetap merasa bahagia di dekat orang itu. Atau mungkin begini. Saat hati abu-abu karena merasa sedih dan hampa. Kita bisa merubahnya dengan warna yang lebih ceria dengan cara bersyukur dan berdamai dengan diri kita sendiri. Jadi sebenarnya warna hati tidak ditentukan oleh apa yang ada di luar diri kita. Hati ada di dalam diri kita, maka kitalah yang seharusnya bisa menentukan sendiri apa warna hati kita. Dan melakukan apa untuk warna hati yang kita ingini.
Tapi terkadang kita begitu bodoh menyerahkan seseorang atau keadaan memberi warna hati kita. Terus nelangsa berhati abu-abu karena keadaan yang tak sesuai keinginan, tak seperti yang diharapkan. Menjadi pendendam dengan hati hitam karena seseorang yang telah menyakiti dan melukai. Padahal semua itu tak akan terjadi bila kita memutuskan bahwa kita sendirilah yang berhak mewarnai hati kita, bukan keadaan atau orang lain.
Bicara soal warna hati, aku menginginkan hari ini hatiku berwarna merah jambu. Aku ingin bahagia. Memperbanyak syukur sepertinya adalah cara terbaik agar hatiku selalu merah jambu. Buat kamu, selamat mewarnai hati juga ya...:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar